SEMARANG.TOP – Sesaat sebelum era modern ini, Indonesia mengalami tsunami yang melibatkan Banten dan Palu, dan sebelumnya pernah mengalaminya di Aceh. Banyak informasi tentang tsunami yang masih banyak disalahpahami oleh masyarakat. Berikut beberapa fakta tentang tsunami, bencana alam berbentuk gelombang besar yang paling ditakuti.
Ombak Besar Terlalu Besar
Fenomena alam yang sering disebut bencana alam ini sejujurnya sama dengan gelombang. Seperti gunung, ia memiliki lembah dan puncak. Mereka juga merupakan badan energi yang bergerak melalui air, bukan badan air. Namun, ketika tsunami melanda, ia tumbuh sangat besar hingga mencapai daratan.
Gravitasi Juga Mempengaruhi Pembentukan Tsunami
Energi fenomena alam ini merambat ke permukaan, menyebabkan permukaan air naik, tetapi ditarik kembali oleh gravitasi. Akibatnya, energi menyebar secara horizontal, menyebabkan gelombang mencapai kecepatan 800 km/jam.
Tidak Hanya Hanyut, Tapi Juga Terseret
Tsunami terseret, seperti gelombang laut di pantai ditarik setelah menyentuh pantai. Setelah tsunami mencapai pantai dan menenggelamkan penduduk dataran rendah, ia kembali ke laut dengan semua yang terendam. Akibatnya, yang sial berkumpul bersama puing-puing dan menjadi puing-puing.
Tidak Berhubungan Dengan Fenomena Pasang Surut
Tsunami sering disebut tsunami atau gelombang badai. Namun, tsunami lebih terkait dengan fenomena di dalam Bumi daripada fenomena pasang surut yang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, seperti pasang surut di lautan
Disebabkan Oleh Energi Bawah Laut
Gelombang dihasilkan oleh angin dan hanya mempengaruhi lapisan permukaan laut. Ini berarti ombaknya masih terbatas ukuran dan kecepatannya dan tidak terlalu berbahaya. Namun, tsunami berasal dari kekuatan yang terletak di dasar lautan. Dimulai dengan letusan gunung berapi, tanah longsor dan yang paling umum adalah gempa bawah laut yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik.