SEMARANG.TOP – Semarang memiliki julukan “Kota Atlas”. Hal ini berawal dari semboyan pemerintah kota lingkungan hidup yang juga dikenal dengan Aman, Tertib, Lancar, Indah, dan Sehat. Selain itu, Semarang memiliki hal-hal yang membuatnya unik dari sektor lain. Salah satu contohnya adalah wisata kuliner. Saat wisatawan berkunjung ke Semarang, Lumpia menjadi salah satu pilihan yang paling banyak diminati. Jajanan ini sering menjadi favorit wisatawan yang berkunjung ke Semarang. Soto Semarang merupakan masakan yang bisa dibuat dengan berbagai jenis daging, dan juga memiliki rasa yang manis.
Wingko Babat
Wingko babat merupakan jajanan yang cenderung berasa manis. Dibuat dari tepung beras ketan dan parutan kelapa, Anda akan merasakan paduan gurih dan asin yang seimbang. Wingko juga dijadikan oleh-oleh makanan saat berkunjung ke Semarang. Wingko mudah ditemukan di berbagai daerah, dan biasanya bisa dibeli di toko oleh-oleh. Wingko berbentuk bulat pipih, dan enak disantap dengan tangan. Biasanya wingko dipotong kecil-kecil dan dikemas dalam kemasan kecil. Ini memudahkan Anda untuk memakannya saat Anda mau. Wingko juga dijual dengan harga yang bervariasi, misalnya 25.000 rupiah untuk satu kotak berisi 20 wingko.
Tahu Gimbal Semarang
Semarang punya tahu yang sangat spesial kali ini. Namanya tahu gimbal, dan ada jenis bumbu lain di menunya, selain tahu saja. Anda juga bisa mendapatkan sayuran dan bakwan udang bersamaan dengan itu. Tahu gimbal juga sangat populer, dan ada banyak penjual di sekitar kota. Gramedia.com melaporkan salah satu tempat untuk mencobanya adalah Warung Tahu Gimbal Pak Man di Jalan Plampitan.
Lumpia Semarang
Lumpia merupakan makanan populer di Semarang yang sering dikunjungi wisatawan. Ada rasa yang khas dari isian rebungnya, ada juga campuran telur dan udang di dalamnya. Lun Pia, sejenis lumpia yang berasal dari Tiongkok, merupakan bentuk modifikasi dari Lumpia. Menariknya, lumpia semarang memiliki rasa yang berbeda-beda tergantung penjualnya. Beberapa aliran lumpia disebutkan, antara lain sekte Jalan Pemuda yang digagas oleh almarhum Siem Swie Hie, sekte Gang Lombok oleh Siem Swie Kiem, dan sekte Jalan Mataram oleh Siem Hwa Nio. Faktanya, sosok tersebut merupakan bagian dari keluarga Siem Gwan Sing dan Tjoa Po Nio. Merekalah yang mempengaruhi cita rasa dan popularitas lumpia Semarang saat ini. Lalu, ada juga aliran dari mantan pegawai Jalan Pemuda dan yang suka membuat lumpia sendiri
. Tahu Petis Semarang
Selanjutnya adalah tahu petis, makanan khas Semarang. Seperti tahu goreng pada umumnya, makanan ini berbeda dengan tambahan bumbu atau isian. Petis yang terbuat dari ikan pindang, remis, dan udang menjadi satu-satunya di sini. Seperti diketahui, petis diolah dengan cara dipanaskan hingga mencair dan teksturnya kental, seperti kuah berwarna gelap. Petis biasanya dioleskan pada tahu yang sudah dipotong tengahnya, dan tidak perlu khawatir; petis tidak akan berbau atau berasa amis. Karena petis sudah ditambah bumbu yang bisa menyeimbangkan rasa, maka tahu yang digunakan biasanya rasanya agak hambar. Hidangan tahu ini rasanya enak dengan tambahan cabai rawit pedas. Selain itu petis juga biasa dimakan dengan bahan lain, seperti nasi. Makan petis dengan tahu membuat rasanya manis dan asin.
Soto Semarang
Makanan khas Semarang selanjutnya adalah soto. Soto merupakan makanan khas Indonesia yang memiliki banyak jenis. Diketahui bahwa daerah tertentu memiliki jenis dan selera tersendiri. Beberapa yang paling terkenal adalah Soto Lamongan, Soto Kudus, dan Soto Banjar. Tak ketinggalan, Soto Semarang juga memiliki ciri khas tersendiri dan bisa menjadi pilihan saat Anda berkunjung. Menariknya, ada tiga jenis soto yang biasa ditemukan di Kota Atlas. Soto Semarang bisa juga disebut Soto Bangkong.