SEMARANG.TOP – Pemkot Semarang berharap pengembang perumahan Dinar Indah Semarang ditemukan sehingga nasib masyarakat yang tinggal di sana dapat diselesaikan. Kami mohon maaf untuk melaporkan bahwa keberadaan pengembang perumahan Dinar Indah masih belum diketahui. Plt Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan, lokasi perumahan sudah beberapa kali terendam banjir dan Jumat pekan lalu menjadi yang terbesar karena jebolnya tanggul sepanjang 20 meter.
Relokasi warga Dinar Indah RT 6 RW 26 Kelurahan Meteseh diperlukan untuk melindungi mereka dari potensi risiko yang ditimbulkan oleh lokasi mereka di tepi sungai Babon, tepat di tikungan sungai. Kami memahami bahwa relokasi ini tidak dapat terjadi dalam semalam, karena kami perlu menginventarisasi kebutuhan kami terlebih dahulu dan mencari tahu di mana pengembang perumahan Dinar Indah berada. Ini adalah jenis relokasi yang berbeda, dan kami sedang mengadakan rapat koordinasi untuk membahas detailnya. Salah satu warga di kawasan itu membenarkan, pengembang perumahan itu tak ada sejak banjir pertama tahun 2013. Banjir terparah terjadi tahun ini karena tanggul jebol.
“Saya tidak melihat warga sama sekali. Sejak banjir pertama. Ini sudah yang keempat kalinya, dan ini benar-benar terparah,” kata Seno.
Kawasan Dinar Indah telah dibunyikan alarm peringatan banjir hari ini, dan warga sudah mulai mengungsi. Namun, saat mereka hendak berangkat, tiba-tiba banjir datang dari tanggul yang jebol.
Gubernur Ganjar Pranowo dari Jawa Tengah berkesempatan mengunjungi lokasi tersebut pagi ini dan dikejutkan oleh kehancuran tersebut. Namun, kini dia senang pemerintah turun tangan untuk menambal tanggul. Ini adalah tugas penting yang harus diselesaikan untuk melindungi penghuninya. Terima kasih atas dukungan Anda. Sebanyak 147 warga terdampak jebolnya tanggul baru-baru ini, dan akibatnya satu warga meninggal dunia secara tragis. Syukurlah, kini lubang itu sudah ditambal dengan karung berisi pasir dan ditopang bambu. Berbagai lembaga bekerja sama untuk mengatasi kemunduran sementara ini.
“Kalau kita lihat runtuhnya tembok di sebelahnya sampai jebol, ada 2 tembok di bawah yang kelihatannya cukup kokoh, jadi hanya ada tambahan di atas, penambahan itu sepertinya tidak ada maksud apa-apa. , pengembangnya sudah tidak ada. Kalau sudah diserahkan ke pemerintah ya pemerintah harus membenahi itu,” kata Ganjar dalam keterangannya.