SEMARANG.TOP – Sematrang bisa dikatakan sebagai salah satu kota di Jawa Tengah yang menawarkan banyak wisata menarik. Mulai dari wisata alam hingga wisata malam masih terjaga dengan baik. Ini bukan hanya tentang perawatan. Beberapa atraksi dikemas menjadi tempat yang mengundang dan nyaman untuk menghabiskan waktu bersama teman, pasangan, dan keluarga. Beberapa tempat wisata di Semarang bisa dinikmati tidak hanya di pagi atau siang hari, tapi juga di malam hari. Berikut beberapa rekomendasi tempat wisata malam hari di Semarang.
Tugu Muda
Tugu Muda yang masih berada di kawasan yang sama dengan Lawang Sewu ini memiliki nilai sejarah yang penting bagi masyarakat Semarang. Tugu peringatan ini didirikan untuk para pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Lima Hari Semarang. Tugu berbentuk lilin ini digambarkan melambangkan semangat juang warga Semarang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, seperti lilin yang tak pernah padam. Terletak di tengah Jalan Pemuda
Tugu ini menjadi pusat perhatian bagi mereka yang melintasi jalan ini. Terutama pada malam hari, monumen yang dikelilingi air mancur menyala dan menjadi hidup dengan warna-warna cerah. Tugu Ini memiliki taman dan merupakan tempat yang tepat untuk menikmati malam bersama keluarga. Khususnya jika Anda berkunjung ke kawasan Tugu Muda pada bulan Oktober, selalu ada peringatan lima hari Pertempuran Semarang yang terbuka untuk umum.
Kota Lama
Wisata menarik yang bisa dinikmati pada malam hari adalah Kota Lama. Seperti Lawang Sewu, Kota Tua penuh dengan bangunan bersejarah zaman Belanda. Bangunan kota tua khas bangunan Eropa abad ke-18. Jendela dan pintu besar, bentuk atap yang unik, kaca patri, dan bahkan ruang bawah tanah adalah fitur yang ditemukan di hampir setiap bangunan di Kota Lama.
Lawang Sewu
Lawang Sewu merupakan salah satu tempat wisata zaman penjajahan Belanda. Sebelumnya, pada masa Belanda, gedung ini digunakan sebagai kantor Nederlands-Indische Spoorweg Maatschapiij atau NIS. Belakangan, setelah masa kemerdekaan, gedung tersebut kemudian dikenal dengan nama Otoritas Kereta Api Republik Indonesia (DKARI), atau PT saat ini. perkeretaapian Indonesia. Nama Lawang Sewu. Masyarakat setempat karena bangunan tersebut memiliki banyak jendela tinggi dan besar yang menyerupai pintu. Dalam praktiknya, jumlah jendela bahkan tidak sampai seribu. Kata Sewu telah ditambahkan sebagai idiom bagi banyak orang.
Wisata Lawang Sewu terletak di Jalan Pemuda yang berdekatan dengan kawasan Tugu Muda. Tempat ini buka dari jam 7 pagi hingga jam 9 malam, sehingga menjadi pilihan bagi wisatawan dan pengunjung yang ingin menikmati keindahan bangunan bersejarah Lawang Sewu di malam hari. Tiket masuk ke objek wisata ini hanya Rp 5.000 untuk anak-anak dan Rp 10.000 untuk dewasa. Jika Anda datang dengan rombongan, biasanya sudah ada guide yang akan menemani perjalanan Anda di sekitar Lawang Sewu. Keindahan Gedung Lawang Sewu di malam hari semakin dipercantik dengan hadirnya lampu berwarna jingga kecokelatan. Pengunjung juga dapat menemukan foto-foto menarik selama pemandangan ini.
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah yang lebih dikenal dengan singkatan MAJT ini dapat diartikan sebagai masjid yang memiliki potensi wisata religi. Masjid di Jalan Gajah Raya, Kecamatan Gayamsari, berdiri di atas lahan seluas 10 hektar. Masjid ini dibangun pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Setelah dibangun, masjid ini diresmikan langsung oleh Presiden ke-6 Republik Indonesia yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Bangunan masjid didesain dengan perpaduan gaya arsitektur Jawa, Islam dan Romawi sehingga memberikan karakter yang unik. Bangunan utama masjid ini beratap limas khas bangunan Jawa, dengan kubah di tengah dan empat menara yang mengelilingi kubah. Halaman depan masjid memiliki menara dan kolom serambi yang semakin mempercantik eksterior masjid, mengingatkan pada bangunan bergaya Colosseum Romawi.
Masjid ini dikembangkan tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai sarana wisata religi. Masjid ini terbuka bagi siapa saja yang ingin beribadah atau mampir menikmati keindahan bangunan masjid. Tiket masuknya gratis dan pengunjung bisa masuk hanya dengan membayar biaya parkir di area masjid.
Pecinan
Pecinan adalah sebuah desa wisata di kota Semarang yang sarat akan budaya Tionghoa. Memasuki kawasan ini, Anda akan disambut oleh bangunan khas Tionghoa dengan warna merah cerah. Wilayah ini terkait erat dengan peristiwa pemberontakan kolonial Tionghoa. Pemberontakan pecah di Batavia pada abad 16. Akibat peristiwa pemberontakan tersebut, warga Tionghoa pindah ke Semarang. Pecinan Karena penduduk datang dan tinggal di pelosok-pelosok kota Semarang, pemerintah Belanda mengumpulkan orang-orang Tionghoa di satu tempat agar mudah diawasi jika terjadi pemberontakan lagi. Sejak saat itu, kawasan Pecinan menjadi tempat tinggal dan membangun kekayaan bagi orang Tionghoa.
Area ini juga menjadi pusat Chinatown, Pasar Semawis. Pasar ini menjadi lokasi festival kuliner yang menjual segala jenis makanan. Pasar Semawis. Pengunjung dapat mengunjungi pasar ini mulai pukul 18.00 hingga 23.00.