Semarang.top
  • Trending
    • Peristiwa & Fakta
    • Entertainment
    • Lifestyle
  • #Viral
  • Travel
    • Backpacker
    • Wisata Religi
    • WaterPark
    • Wisata Malam
    • Agro Wisata
    • Wisata Alam
No Result
View All Result
  • Login
Upload
Semarang.top
  • Trending
    • Peristiwa & Fakta
    • Entertainment
    • Lifestyle
  • #Viral
  • Travel
    • Backpacker
    • Wisata Religi
    • WaterPark
    • Wisata Malam
    • Agro Wisata
    • Wisata Alam
No Result
View All Result
  • Login
Upload
Semarang.top
No Result
View All Result

Museum Sejarah Palagan Ambarawa

Semarang Top by Semarang Top
November 25, 2022
141 6
0
165
SHARES
1.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

WISATASEMARANG.ID – Lokasi dan rute menuju Monumen Ambarawa Palagan Monumen Palagan Ambarawa terletak di Jl. Bapak Sugiyopranoto, Panjang Lor, Panjang, Kecamatan Ambarawa, Semarang. Tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat wisata lainnya seperti Kereta Api Wisata Ambarawa dan Benteng Pendem.

Jarak tempat ini dari kota Semarang sekitar 41 km dengan waktu tempuh sekitar 50 menit melalui jalan tol. Dapatkan rute terbaik dengan Google Maps yang menunjukkan rute tercepat dari lokasi Travelers. Travelers juga bisa menggunakan jasa sopir  biro perjalanan yang akan mengantarkan Travelers langsung ke tempat tujuan. Dengan begitu Travelers tidak perlu menyetir sendiri dan mengingat jalan yang harus Travelers lalui.

Jam buka Monumen Palagan Ambarawa

Travelers bisa mengunjungi Monumen dan Museum Palagan Ambarawa setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah di pagi hari sehingga Travelers dapat berjalan-jalan dan melihat-lihat. Usahakan juga untuk datang saat musim kemarau tiba agar hujan tidak mengganggu Travelers selama berkeliling. Agar liburan Travelers di dalam dan sekitar kota Semarang lancar dan menyenangkan.

Monumen Palagan Ambarawa merupakan salah satu dari sekian banyak situs bersejarah di Indonesia. Ada banyak pelajaran yang bisa kamu petik dengan mengunjungi salah satu tempat wisata Semarang ini. Berikut kisah-kisah yang terekam rapi mulai dari sejarah perjuangan para pahlawan hingga sisa-sisa yang menjadi saksi bisu pertempuran tersebut. Monumen Palagan Ambarawa bisa menjadi alternatif destinasi edukasi bagi Travelers dan keluarga di Kabupaten Semarang. Travelers bisa mengunjungi tempat ini bersamaan dengan tempat wisata lainnya dengan menggunakan paket wisata semarang yang disediakan oleh biro perjalanan. Namun sebelum berkunjung, mari kita lihat hal-hal menarik apa saja yang bisa dicapai dengan mengunjungi monumen-monumen berikut ini

Sejarah Monumen Ambarawa Palagan

Pembangunan Monumen Palagan-Ambarawa ini merupakan semacam penghargaan atas perjuangan para pahlawan pada masa Perang Palagan-Ambarawa melawan Sekutu. Perang itu berlangsung tiga hari dari 12 Desember hingga 15 Desember 1945.

Saat itu, sekutu melarikan diri ke Ambarawa ketika didesak dan dipukul mundur oleh Magelang. Namun Jenderal Soedirman yang saat itu masih berpangkat kolonel berhasil menghadang datangnya sekutu. Pasukan Tentara Keamanan Rakyat melawan Sekutu selama tiga hari hingga Sekutu akhirnya menang pada 15 Desember. Sejak itu, 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri untuk menghormati pasukan tempur. Pembangunan Tugu Peringatan Ambarawa dimulai pada tahun 1973 dan selesai setahun kemudian pada tanggal 15 Desember 1974. Tugu Peringatan Palagan Ambarawa diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto saat itu. Meski merupakan tempat bersejarah, bukan berarti mengunjungi monumen ini membosankan. Ada banyak hal yang menarik untuk ditemukan dan diajarkan kepada anak-anak saat berkunjung ke tempat ini diantaranya:

Monumen Palagan Ambarawa

Tugu Palagan Ambarawa tingginya sekitar 5 meter dan terdiri dari dua dinding putih yang berdiri berdampingan. Di antara tembok terdapat bagian segi lima yang di tengahnya terdapat lambang Pancasila.

Travelers juga bisa melihat tiga tentara siap menyerang dengan senapan dan bambu runcing. Dua tentara berdiri dengan bangga di kiri dan kanan.

Di tengah di bawah ketiga prajurit itu terukir relief panjang yang menceritakan bagaimana Pertempuran Ambarawa terjadi. Dengan bantuan ini Travelers akan belajar bagaimana para prajurit berjuang untuk mengalahkan Sekutu.

Belajar Sejarah Di Museum

Selain relief tugu, Travelers juga bisa mengenal Museum Sudirman lebih jauh. Museum itu menyimpan dokumen lengkap dan deskripsi tentang bagaimana Pertempuran Ambarawa terjadi. Di pelataran Monumen Palagan Ambarawa juga terdapat koleksi senjata, salah satunya adalah mesin perang. Mesin perang di sini adalah Mustang atau lebih dikenal dengan sebutan Kelapa Merah.

Nama Cocor Merah diberikan kepada pesawat itu karena bentuknya yang ramping dan baling-baling berujung merah. Meski terlihat lemah, berat mesin ini sekitar tujuh ton saat dipersenjatai penuh.

Pesawat ini termasuk pesawat tempur Jerman, yaitu Gaveller Aircraft Corporation, dan merupakan hama yang mengerikan bagi pasukan TKR. Untungnya, pesawat itu ditembak jatuh dan jatuh ke rawa.

Truk Pengangkut

Kendaraan yang digunakan selama Perang Ambarawa juga truk. Truk ini mengangkut sejumlah besar pasukan darat ke medan perang. Truk ini bisa mencapai berat hingga empat ton dan dibuat di Amerika pada tahun 1941. Dua truk jenis ini dengan bagian depan mirip bemo terlihat berjejer di tugu Palagan. Monumen Palagan Ambarawa juga memiliki koleksi granat perang yang digunakan selama pertempuran. Anda bisa melihat meriam ini dari dekat di pelataran dekat tugu.

Meriam anti-tank Inggris adalah salah satu senjata paling menarik. Usia meriam ini terbilang cukup muda karena merupakan salah satu keluaran terbaru saat perang. Meriam lain yang bisa Anda temukan di tempat ini adalah meriam gunung dari Swedia. Total terdapat 4 koleksi meriam di sekitar area monumen yang semuanya sudah tidak aktif lagi.

Meriam Perang

Monumen Palagan Ambarawa juga memiliki koleksi granat perang yang digunakan selama pertempuran. Anda bisa melihat meriam ini dari dekat di pelataran dekat tugu. Meriam anti-tank Inggris adalah salah satu senjata paling menarik. Usia meriam ini terbilang cukup muda karena merupakan salah satu keluaran terbaru saat perang. Meriam lain yang bisa Travelers temukan di tempat ini adalah meriam gunung dari Swedia. Total ada 4 koleksi meriam di sekitar area monumen yang semuanya sudah tidak aktif lagi.

Gerbong Kereta Uap

Selain pesawat dan truk, tentara juga menggunakan kereta api selama pertempuran. Kereta ini merupakan kereta uap tahun 1902 dengan lokomotif berwarna hitam. Kendaraan Jerman ini bisa mengangkut banyak pasukan dengan gerbong panjang di belakang. Uniknya, Anda bisa melihat lokomotif dan gerbong yang terparkir rapi di sisi lain pelataran tugu.

Tags: semarangwisata ambarawawisata sejarahwisata semarang
Previous Post

Nikmatnya Wisata Kampung Rawa Ambarawa

Next Post

Toko Komputer Jual Laptop TKDN Semarang

Next Post

Toko Komputer Jual Laptop TKDN Semarang

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Viral Ojol Mabuk Kecubung Diciduk Aparat

1.8k Views
December 10, 2022
Paket Umroh Exclusive Murah Semarang Paket Umroh Exclusive Murah Semarang Paket Umroh Exclusive Murah Semarang

Copyright © 2023 Semarang.Top - #Berita Viral Terupdate. Design by artn.

  • Trending
  • Latest
  • About
  • Contact
No Result
View All Result
  • Activity
  • Cart
  • Checkout
  • Latest
  • Members
  • My account
  • Semarang
  • Shop
  • Trending

© 2022 Semarang.Top - #Berita Viral Terupdate. Design by artn..

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist